Cerita cinta-novel remaja | tujuh hari dengannya
Novel cinta remaja | Tujuh hari dengannya
Sebut saja namanya roby, roby adalah seorang lelaki yang sendiri dan
hanya sendiri. Tak pernah ada seorang wanita atau gadis yang mengisi
hatinya kini. Tapi ia tak pernah menyesal, ia selalu bersyukur kepada
yang Esa. Hari demi hari dilaluinya dengan sepi dan sunyi, hanya sebuah
buku yang selalu menemaninya, di buku itu ia mengatakan seluruh isi
hatinya, mungkin baginya buku itu adalah satu-satunya yang paling
mengerti apa yang ia katakan dan apa yang ingin ia utarakan.
Saat itu terlihat daun berguguran jatuh ke bumi terbang bagaikan
bersayap, terduduk di ujung pandangan sosok roby yang sedang menyendiri
di tengah keramaian teman-teman kampusnya. Namun tetap ia hanya ditemani
sebuah buku dan pulpen hitam yang ada di tangannya. Tangannya yang
selalu menari-nari di atas kertas putih, menuliskan semua kata-kata yang
ada di hatinya. Namun tiba-tiba tulisan itu terhenti saat seorang gadis
menghampirinya, terlihat senyum di wajah roby ketika gadis itu berkata
“hai…boleh aku duduk disini?”. Tanpa ragu roby menjawabnya dengan senyum
di wajahnya yang perlahan bahagia. Gadis itu lalu duduk di samping
roby, “kamu lagi apa sih kok sendirian aja?”. Roby menjawabnya dengan
bibir yang sedikit bergetar, “hmm…ga kok…cu…cu..ma…nulis aja”. Gadis itu
lalu tersenyum, dan menatap mata roby dengan begitu tajamnya. Roby
tertunduk malu, tak sanggup melihat tatapan gadis itu. Gadis itu lalu
memegang tangan roby sambil berkata “nama ku anggun…nama kamu
siapa?”…senyuman gadis itu membuat roby tak mampu tuk berkata, hanya
diam membisu dan terus tertunduk. Gadis itu lalu pergi dan meninggalkan
secarik kertas yang bertuliskan angka-angka nomor handphonenya. Roby
melihat kertas itu seakan tak percaya, ia berulang kali menampar pelan
dirinya, ia merasa sedang bermimpi…karena ga mungkin ada di dunia ini
seorang gadis bodoh yang mau dekat atau bahkan pacaran dengan orang yang
telah di vonis akan meninggalkan dunia ini beberapa bulan lagi. Yah
itulah sebabnya mengapa roby selalu sendiri saat ini, dulunya ia adalah
orang yang paling dikagumi dan yang menjadi rebutan para wanita, tapi
ketika ia menginjak usia 21…ia sering mengalami sakit pada kepalanya,
setelah dipereriksa ternyata ia mengalami kanker otak yang sudah ganas.
Tapi semangatnya tak pernah padam, ia selalu berusaha bahagia walaupun
hanya sendiri, ia selalu membuat orang tuanya bangga dengan berprestasi
dalam kuliah di sisa-sisa usianya.
No comments:
Post a Comment